Absinthe: Misteri dan Keindahan Minuman Bersejarah dari Prancis dan Swiss

Absinthe adalah minuman beralkohol berwarna hijau yang penuh misteri, diwarnai oleh sejarah panjang dari Prancis dan Swiss. Terkenal dengan julukan “Green Fairy” atau “La Fée Verte,” absinthe adalah minuman berbasis herbal yang memiliki kandungan tinggi dari kayu apsintus (wormwood), adas, dan adas manis. Keunikan dari absinthe bukan hanya pada rasa dan aromanya, tetapi juga pada reputasinya yang terkenal sebagai minuman seniman dan bohemian, mulai dari Ernest Hemingway hingga Vincent van Gogh.

Pendahuluan: Mengapa Absinthe Begitu Terkenal?

Absinthe bukan sekadar minuman keras; ia adalah lambang dari budaya seni dan revolusi abad ke-19. Minuman ini berasal dari wilayah Prancis dan Swiss dan dikenal karena cita rasa herbalnya yang khas dan efeknya yang “berbeda.” Meskipun telah dilarang di banyak negara pada awal abad ke-20 karena klaim efek berbahaya dan halusinogeniknya, absinthe kembali diperbolehkan pada tahun 1990-an setelah dilakukan penelitian lebih lanjut yang menunjukkan bahwa minuman ini tidak seberbahaya yang pernah dikira. Kini, absinthe kembali hadir dengan kemegahan, disajikan di bar-bar elit di seluruh dunia.

Sejarah Singkat Absinthe

Absinthe pertama kali diciptakan di Swiss pada akhir abad ke-18. Resep awalnya diyakini dirumuskan oleh seorang dokter asal Prancis bernama Pierre Ordinaire, yang menggunakan absinthe sebagai ramuan obat. Kemudian, keluarga Henri-Louis Pernod mengkomersialkan absinthe di Prancis, menjadikannya salah satu produsen absinthe paling terkenal di dunia.

Popularitas absinthe memuncak pada abad ke-19, terutama di kalangan seniman, penulis, dan intelektual di Prancis. Tokoh terkenal seperti Pablo Picasso, Vincent van Gogh, dan Edgar Allan Poe menjadi peminum absinthe, yang pada saat itu dianggap sebagai inspirasi artistik. Namun, ketenarannya juga mengundang kritik, dan absinthe akhirnya dilarang pada tahun 1915 di banyak negara, termasuk Prancis, karena klaim tentang efek halusinogenik yang diduga disebabkan oleh kandungan thujone dalam wormwood. Kini, absinthe telah diizinkan kembali dan terbukti aman, asalkan diproduksi dan dikonsumsi dalam batas yang wajar.

Bahan-Bahan Utama dalam Absinthe

Absinthe adalah minuman beralkohol tinggi dengan cita rasa yang kompleks, berkat bahan-bahan herbal yang digunakan dalam pembuatannya. Berikut adalah beberapa bahan utama yang memberi absinthe rasa dan aroma khasnya:

  1. Kayu Apsintus (Wormwood)
    Wormwood adalah bahan utama yang memberi absinthe cita rasa pahit dan unik. Kandungan senyawa thujone dalam wormwood dahulu dianggap sebagai penyebab efek halusinogenik, meskipun penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsentrasi thujone dalam absinthe modern sangat rendah dan tidak berbahaya.
  2. Adas (Fennel)
    Adas memberikan rasa manis dan segar pada absinthe. Herbal ini juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk pencernaan dan memiliki aroma khas yang menyegarkan.
  3. Adas Manis (Anise)
    Anise memberi rasa yang mirip dengan licorice, membuat absinthe memiliki rasa unik yang membedakannya dari minuman beralkohol lainnya. Anise juga memperkaya aroma absinthe dan membuatnya semakin khas.

Selain ketiga bahan utama di atas, absinthe juga biasanya menggunakan campuran herbal lain seperti melissa, hyssop, dan ketumbar yang menambah kedalaman cita rasa.

Cara Pembuatan Absinthe: Seni dan Proses Distilasi

Proses pembuatan absinthe memerlukan keterampilan distilasi yang sangat tinggi. Pertama, herbal seperti wormwood, adas, dan adas manis direndam dalam alkohol selama beberapa jam hingga seluruh aroma dan rasa terserap. Selanjutnya, campuran ini melalui proses distilasi untuk memisahkan alkohol dari kandungan herbal. Hasilnya adalah minuman yang murni dengan aroma dan cita rasa yang tajam.

Untuk memberikan warna hijau yang khas, beberapa produsen menambahkan sedikit chlorophyll yang diambil dari daun tanaman tertentu. Teknik ini memberikan absinthe warna yang ikonik tanpa perlu menambahkan pewarna buatan.

Cara Menyajikan Absinthe: Ritual yang Unik dan Mistik

Menyajikan absinthe bukanlah sekadar menuang minuman ke dalam gelas. Ada tradisi khusus yang melibatkan gaya penyajian yang unik dan terkesan mistik. Berikut adalah langkah-langkah yang sering digunakan dalam ritual penyajian absinthe:

  1. Letakkan Gelas Absinthe Khusus
    Absinthe biasanya disajikan dalam gelas khusus berbentuk lebar dengan tangkai. Gelas ini memiliki ukuran yang tepat untuk menyajikan absinthe dengan cara tradisional.
  2. Gunakan Sendok Absinthe
    Sendok absinthe yang berlubang diletakkan di atas gelas, dan di atas sendok tersebut ditempatkan satu balok gula.
  3. Tuangkan Air Dingin
    Perlahan-lahan, tuangkan air dingin di atas gula, sehingga gula larut dan menetes ke dalam absinthe di dalam gelas. Proses ini akan membuat minuman berubah warna menjadi sedikit keruh, yang dikenal sebagai efek “louche.” Louche terjadi ketika minyak esensial dalam herbal bereaksi dengan air, menghasilkan efek visual yang menarik.
  4. Nikmati Absinthe dengan Lambat
    Absinthe memiliki kadar alkohol yang tinggi, sehingga dianjurkan untuk meminumnya perlahan sambil menikmati aroma dan rasa yang kompleks.

Absinthe dan Budaya Populer: Minuman yang Menginspirasi

Absinthe telah menjadi bagian dari budaya populer, terutama di kalangan seniman dan penulis selama beberapa abad. Di abad ke-19 dan awal abad ke-20, minuman ini dianggap sebagai sumber inspirasi oleh para seniman yang mencari pengalaman kreatif. Pelukis seperti Edgar Degas dan Henri de Toulouse-Lautrec sering memasukkan absinthe dalam karya seni mereka, menggambarkan minuman ini sebagai simbol kebebasan dan inspirasi.

Absinthe juga muncul dalam berbagai karya sastra, termasuk novel “The Picture of Dorian Gray” karya Oscar Wilde dan puisi-puisi Charles Baudelaire. Hal ini semakin memperkuat reputasi absinthe sebagai minuman bohemian yang terinspirasi oleh seni.

Fakta Menarik tentang Absinthe

Absinthe memiliki banyak fakta menarik yang menambah pesonanya:

  • Efek Louche yang Ikonik: Saat air ditambahkan ke dalam absinthe, minuman ini akan berubah menjadi keruh. Efek ini bukan hanya estetik, tetapi juga merupakan hasil dari reaksi minyak esensial dalam herbal dengan air.
  • Kadar Alkohol yang Tinggi: Absinthe adalah salah satu minuman beralkohol dengan kadar alkohol tinggi, biasanya berkisar antara 45%-74%. Hal ini menjadikannya minuman yang perlu diminum dengan hati-hati dan perlahan.
  • Penggunaan Thujone dalam Batas Aman: Meskipun absinthe mengandung thujone dari wormwood, absinthe modern menggunakan konsentrasi thujone yang rendah dan aman untuk dikonsumsi.
  • Kembalinya Absinthe setelah Dilarang: Setelah dilarang di banyak negara, absinthe diizinkan kembali pada 1990-an, dengan produsen yang memastikan kadar thujone tetap dalam batas aman.

Absinthe di Era Modern: Dari Kontroversi ke Ketenaran

Absinthe kini dinikmati sebagai minuman berkelas di berbagai negara, dengan banyak bar yang menawarkan absinthe berkualitas tinggi dengan teknik penyajian yang otentik. Kepopuleran absinthe kembali meningkat berkat minat masyarakat terhadap minuman klasik dan tradisi bohemian yang menyertainya. Banyak produsen absinthe modern menggabungkan bahan-bahan alami tanpa bahan tambahan, menjaga kualitas dan cita rasa asli minuman ini.

Tinggalkan komentar